jenis jenis kucing
1. Abyssinian

Kucing Abyssinian merupakan kucing domestik berbulu pendek, yang dinamai dari kota Abyssinia, Ethiopia. Awalnya mereka berasal dari Ethiopia, namun studi menunjukkan mereka berasal dari Mesir, dan mereka merupakan salah satu kucing dari Pharaoh. Kucing ini diketahui dipopulerkan pada tahun 1871, memenangkan juara ketiga pada Crystal Palace Cat Show.
Ciri khas yang dikenal selain bulunya yang cenderung tipis dan telinganya yang terlihat besar adalah kucing ini merupakan salah satu kucing yang cerdas. Abyssinian cenderung sangat aktif, suka bermain, dan bahkan bisa dilatih untuk melakukan cat tricks sehingga bukan hal aneh apabila kamu berminat untuk mengajaknya jalan-jalan menggunakan tali di badannya layaknya seekor anjing. Mungkin pada awalnya mereka cenderung waspada dan pemalu terhadap orang yang tidak dia kenal. Akan tetapi, apabila kucing ini sudah percaya dengan orang sekitar dan pemiliknya, kucing ini merupakan kucing keluarga yang sangat menyenangkan karena sifat alamiahnya yang suka bermain dan penyayang terhadap sekitarnya.
2. Aegean

Aegean merupakan satu-satunya jenis kucing alamiah yang berasal dari Yunani. Maksudnya, kucing ini berkembang tanpa adanya interferensi manusia sama sekali. Mereka mendapatkan namanya dari Laut Aegean. Meski sudah merupakan kucing domestik, Aegean baru mendapatkan pengakuan pada tahun 1990.
Aegean memiliki ciri khas bulu yang pendek dan tubuh yang cenderung berotot. Pasti sekilas kamu berpikir “wah, seperti kucing kampung ya” dan itu tidak salah juga. Kucing ini terdapat banyak di tempat asalnya itu sendiri yaitu Yunani, namun tidak begitu banyak tersebar diluar itu. Aegean merupakan salah satu jenis kucing tertua yang alamiah, bukan melalui persilangan antar ras lainnya yang menjadikan dia terbebas dari kelainan genetik.Tidak banyak yang memelihara dia diluar negara asalnya. Akan tetapi di Yunani itu sendiri banyak yang memelihara Aegean dan beberapa masih hidup liar juga di jalan. Kucing Aegean liar bertahan hidup melalui kemampuan alamiahnya dalam berburu maupun diberi makan oleh nelayan setempat. Meski terlihat independen, kucing Aegean sangatlah menyukai interaksi dengan manusia dan bahkan anak kecil.
3. American Bobtail

American Bobtail lahir dari mutasi genetik alamiah pada awalnya. Lalu pada tahun 1960an, John dan Brenda Sanders mengadopsi kucing ekor pendek ini dan menyilangkannya dengan kucing betina yang mereka sudah miliki. Hasilnya, seluruh anak kucing lahir dengan keadaan ekor pendek dan memberi ide bahwa sifat ekor pendeknya itu dominan.
Sesuai namanya, ciri utama kucing ini adalah ekornya yang pendek. Bulu yang mereka miliki cenderung tipis dan datang dengan berbagai corak warna. American Bobtail merupakan kucing keluarga yang sangat baik dan menyenangkan, dia relatif jinak dan tidak galak baik terhaadap anak kecil ataupun anjing peliharaan di rumah, dengan catatan tidak melakukan gestur agresif terhadap kucing seperti menarik kumisnya. Dia sangat suka bermain fetch dan juga kucing yang tergolong traveller, membuat dia bisa diajak jalan-jalan tanpa perlu khawatir dia akan stress seperti kucing lain.
4. American Curl

Dimulai pada tahun 1981, California, ketika Joe dan Grace Ruga menemukan kucing liar dengan telinga yang terlipat. Kucing ini melahirkan 4 anak kucing dari jantan yang tidak diketahui. Setengah dari anak kucing ini memiliki telinga terlipat seperti ibunya. Dari sanalah, jenis kucing ini berkembang.
Ciri khusus kucing ini hanyalah pada telinganya. Kalau melihat dari bulunya, kucing ini memiliki keturunan baik bulu pendek ataupun bulu panjang. Kucing ini juga salah satu tipe kucing yang memiliki interaksi sosial yang baik dan bersahabat. Lebihnya lagi, mereka justru sangat senang bermain dengan anak kecil. Mereka akan memberikan salam dengan memberikan ‘sundulan’ kepadamu setiap kali kamu pulang. Tapi harus diingat, berhati-hatilah apabila meninggalkan kucing ini sendiri dalam waktu yang lama. Dia akan stress dan paranoid karena kesepian.
5. American Ringtail

Kucing ini merupakan hasil dari mutasi genetik. Dia ditemukan oleh Susan Manley, pada tahun 1998 di Amerika Serikat saat kucing tersebut masih berumur hitungan hari. Ketika umurnya mencapai satu bulan, mulai terlihat ‘kejanggalan’ pada ekornya yang membengkok kearah tubuhnya. Ketika Susan membawanya ke dokter hewan, tidak ditemukan adanya masalah pada kucing tersebut. Kucing tersebut terlihat nyaman dan tetap membengkokkan ekornya meski dalam kondisi aktif dan sedang bermain.